Setiap organisasi memiliki catatan mengenai sejarah dan perkembangan
organsasi tersebut. Begitupula dengan Gerakan Pramuka SMAN 1 Boyolangu meski secara
sistematis Gerakan Pramuka telah berdiri sejak adanya sekolah namun adanya
sistem Adat dan Tata Tertib serta kelengkapan Ambalan baru dimulai sekitar 10
tahun lalu saat artikel ini ditulis. Berikut catatan perjalanan dari Gerakan
Pramuka SMAN 1 Boyolangu.
Gerakan Pramuka pada pangkalan SMAN 1 Boyolangu sebenarnya telah
ada sejak berdirinya sekolah itu sendiri. Karena dahulu SMA kita merupakan
sekolah untuk mempersiakan pembangunan, di didik untuk menjadi pekmbangun
bangsa, maka kegiatan Ekstra-sekolah kurang begitu diminati dan mendapat
perhatian dari siswa. Maka tidak heran jika Gerakan Pramuka kita seperti
gelombang air yang selalu pasang surut. Semakin berjalannya waktu, ternyata
beberapa orang mulai perhatian untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan
kepramukaan di SMABOY SMILE.
Pada
tahun 2005, siswa kelas XII sekaligus pemerhati dari pramuka yaitu Ahmad Al Badawi, dan Ari Ramadhani mulai merintis dalam
kepramukaan di SMABOY, memulai untuk pelopor kegiatan kepramukaan, momentum ini
terjadi ketika memasuki persiapan kegiatan Masa Orientasi Gugus-depan (MOG)
pada penerimaan siswa baru tahun 2005. Pada saat itu SMABOY belum memiliki nama
Ambalan. Mereka melakukan diskusi kesana kemari, melakukan diskusi dengan
Wangsa 2, dan akhirnya sejak tahun 2005 diputuskan bahwa Ambalan pada SMABOY
bernama Ambalan Anoman-Anjani.
Usulan ini berasal dari Heri S.P. (Wangsa 1) dan disepakati bersama
oleh forum pramuka di SMABOY.
Biasanya
gugus depan mengambil nama pada tokoh pahlawan nasional. Pramuka SMABOY
mengambil nama ambalan dari nama pewayangan, selain untuk menjunjung tinggi nilai
budaya adi-luhung Nusantara, jarang taau bahkan tidak ada di Tulungagung gugus
depan yang mengambil nama dari tokoh wayang, untuk itu sebagai pelopor ambalan
dengan nama tokoh wayang adalah ambalan yang berpangkalan di SMAN 1 Boyolangu.
Sejak saat itu juga muncul kesepakatan penamaan Pramuka pada SMABOY adalah PRASMABOY.
Pasca-MOG
2005, ketika penjaringan anggota baru (Wangsa 2), dari kelas sepuluh (X) atau
siswa baru PRASMABOY mendapat anggota dengan jumlah 11 (sebelas) orang. Anggota
ini merupakan anggota yang menentukan sejarah Gerakan Pramuka di SMABOY. Karena
masuknya anggota baru memiliki nilai historis yang tinggi, memberikan tonggak
sejarah baru bagi PRASMABOY di masa mendatang. Dan dengan perjalanan waktu,
kegiatan latihan pun mampu berjalan walau diselenggarakan 2 minggu sekali.
Bahkan mulai tahun 2005 itu pun, anggota dari Wangsa 1 dan Wangsa 2 pun telah
mampu menyelenggarakan kerjasama hingga kancah luar sekolah, seperti menjadi
anggota DKR (Dewan Kerja Ranting),
DKC (Dewan Kerja Cabang), Mengikuti
kegiatan Ke-SAKA-an, dan sebagainya.
Pada
bulan Agustus tahun 2006, untuk pertama kalinya Ambalan Anoman-Anjani mampu
menyelenggerakan MUSTEGAK (Musyawarah Penegak), yaitu Musyawarah
untuk pemilihan dan penetapan Dewan Ambalan, untuk menandai sejarah tersebut
maka pada tahun tersebut disebut sebagai MUSTEGAK 2, untuk selanjutnya diadakan
MUSTEGAK sampai pada saat ini telah sampai pada MUSTEGAK 7. Pemberian nama
MUSTEGAK 2 karena pada Wangsa 2 menganggap dan menghormati bahwa pada tahun
2005 lalu telah terjadi sejarah besar mengenai penetapan Dewan Ambalan, dan
wangsa 2 menganggap bahwa dahulu itulah tonggak sejarah Wangsa 1, untuk itulah pada
jamannya Wangsa 2 menyebut kegiatan Mustegak sebagai MUSTEGAK 2.
Pada
tahun 2006 dan 2007 awal, merupakan masa naik-daun bagi PRASMABOY, bahkan Dewan
Ambalan telah mampu menyelenggarakan Perkemahan Gabungan SMABOY dengan MAN 2 TA.
Pada wangsa 2 ini, muncul gagasan mengenai pembuatan Adat dan Tata tertib
Ambalan, Pusaka Ambalan, dan beberapa aturan lain yang belum diasakan dalam
ambalan. Gagasan ini dipelopori oleh Ifan
Muchamad R. (Wangsa 2) yang pada
saat itu menjabat sebagai Pemangku Adat, Muhlis
Prasetya (Wangsa 2) pada saat itu
menjabat sebagai Pradana, dan Priyan
Mardya Kusuma (Wangsa 2) pada
saat itu menjabat sebagai Kerani. Semangat yang tinggi terhadap transformasi
masa depan yang lebih baik dan lebih maju membuat para Wangsa 2 siap untuk
berkorban dan berbenah diri. Di bantu oleh seluruh anggota, akhirnya keinginan
pun tercapai.
Pada
bulan Agustus 2006, perdebatan sengit saat itu mampu memberikan ketetapan baru
dalam PRASMABOY yaitu “Adat dan Tata Tertib
Ambalan”, “Sandi Ambalan”, serta telah menetapkan Pusaka Ambalan berupa GUNUNGAN untuk ambalan Anoman dan SABUK KENCANA untuk ambalan Anjani.
Ketetapan-ketetapan tersebut merupakan langkah strategis dalam mewujudkan
Ambalan dan kegiatan yang sesuai dengan Ke-Penegak-an saat itu. Selanjutnya,
pada tahun 2006 itu pun dimulailah banyak perubahan dan kemajuan dalam
kepramukaan di PRASMABOY, salah satu awalnya adalah mulai bermunculan anggota
yang telah menyelesaikan Penegak-Bantara.
Pada
wangsa
3 dan wangsa selanjutnya, telah sampailah pada penyelenggarakan
kepramukaan di SMABOY dengan sukarela dan secara mudah. Karena aturan-aturan,
adat, dan seluruh rangkaian pramuka yang dibutuhkan dalam Penegak telah
terpenuhi. Akhirnya dari tahun ke tahun berikutnya PRASMABOY telah mampu
berjalan dengan sendirinya. Sejak wangsa 3, wangsa 4, wangsa 5, wangsa 6,
wangsa 7, hingga wangsa 8 saat ini.
Semangat
untuk terus memajukan tidaklah sampai pendirian saja. Semangat it uterus tumbuh
dan terus dimiliki oleh setiap anggota. Pada saat Dewan Ambalan tahun 2011-2012 ini, kepengurusan wangsa
7, menyelenggarakan FPAA 2012
(Forum Pembangunan Anoman-Anjani 2012).
Forum yang di adakan di bulan maret tahun
2012 di Kota Batu selama 2 (dua)
hari. Forum ini dipelopori oleh Wangsa 7 dan dihadiri juga oleh wangsa
8. forum yang bertujuan untuk memperbaharui PRASMABOY lebih baik lagi
ini juga di bimbing langsung dan dihadiri oleh Ifan Muchamad R. (Wangsa 2)
dan Rijal Abdullah (Wangsa 5).
Dalam
forum tersebut telah ada kesepakatan bersama agar PRASMABOY semakin maju,
meningkatkan kualitas dan kuantitas Penegak-Bantara, dan memberikan semangat
juang baru melalui kegiatan-kegiatan penegak yang menantang dan menarik. Selain
itu, telah menetapkan istilah-istilah baru dalam adat dan tata tertib ambalan,
seperti istilah Wangsa, Sanggar
Jayabinangun, Kendhali-sada, Pancawati, Wiji-Dumadi, Brevet Pengembaraan, Dewan
bantara, dan istilah-istilah lainnya. Sejak saat itu pula Ifan Muchamad Rozik ditetapkan menjadi Pembina Gugus Depan dan disetujui oleh Pembina dari sekolah (Kak
Heni Sulistyowati).
Mulai
tahun 2012 ini pula, PRASMABOY semakin melangkah maju dan Berjaya demi masa
depan Gerakan Pramuka khususnya di tingkat Penegak yang lebih baik.
Tabel
I. Perkembangan Pramuka SMAN 1 Boyolangu
No.
|
Waktu
|
Tonggak
Keputusan
|
Keterangan
|
1.
|
Pertengahan
Tahun 2005
|
Resmi
memiliki nama ambalan, “Ambalan Anoman-Anjani”
|
Nama
diusulkan oleh Heri S.P. (Wangsa 1)
|
2.
|
Agustus
2006
|
Pertama
dilaksanakan MUSTEGAK
|
Prakasa
Wangsa 1 dan Wangsa 2
|
3.
|
Agustus
2006
|
Menetapkan
“Adat dan Tata Terib Ambalan” serta “Pusaka Ambalan”
|
Panitia
khusus Wangsa 2
|
4.
|
Maret
2012
|
Ketetapan
Sanggar Jayabinangun, Wangsa, Dewan Bantara, Wiji-Dumadi Anoman Anjani
|
Perwakilan
dari (Wangsa 2, Wangsa 5), seluruh Wangsa 7, dan Wangsa 8 dalam FPAA 2012
|
5.
|
Juni
2012
|
Ketetapan
Kendhalisada, Pancawati, Lenga-Tala
|
Wangsa
7
|
NB : Update terakhir Juni 2012
0 komentar:
Posting Komentar